Pembangkit Terbaik
PLTU Tanjung jati B adalah Pembangkit Terbaik, Berikut beberapa data pendukungnya. PLTU Tanjung Jati B meraih proper hijau. " PLN TJB merupakan PLTU milik PLN pertama di Indonesia yang mendapatkan Proper hijau di tahun 2013, namun itulah yang menjadikan semangat kami untuk terus mempertahankannya”. “Terbukti pada tahun ini ada dua pembangkit (listrik) batu bara milik anak perusahaan PLN (PLTU Paiton dan Suralaya) juga mendapatkan kategori hijau, artinya PLN TJB berhasil menjadi trigger bagi perusahaan lain untuk berlomba-lomba untuk menjadikan Proper hijau sebagai suatu standar bagi kinerja PLTU” imbuhnya.
Perjalanan PLN TJB untuk mendapatkan Proper hijau memanglah tidak mudah. “Paradigma batu bara yang kotor, hitam, dan tidak ramah lingkungan merupakan tantangan bagi kami” sebut Aji. “Apalagi PLTU menghasilkan limbah B3 berupa ash yang memiliki tingkat kesulitan tinggi untuk mengolahnya” tambahnya. Tahun 2012, saat masih berpredikat biru, PLN TJB mencanangkan program E-Green yang merupakan program untuk menjadikan PLTU TJB menjadi perusahaan hijau dengan 5E. Yaitu Efficient Process, Excellent Performance, Elegant Atmosphere, Empowering Community, dan Establishing High Trust Culture. “Perusahaan hijau adalah PLTU yang aman terhadap manusia dan lingkungannya, efisien dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan berkontribusi positif terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati” urai Aji.
Terbukti intensitas emisi CO2 PLTU TJB hanya berada di angka 560 Ton/GWh, hampir separuh dari standar internasional dengan 1.116 ton/GWh. Bahkan PLTU TJB masih unggul dibandingkan dengan pembangkit listrik terkemuka di dunia seperti Trans Alta (1.041 Ton/GWh), Delta Electricity – Australia (945 Ton/GWh), East West Power – Korea (774 Ton/GWh), Origin Power – Australia (740 Ton/GWh), dan J Power – Jepang (730 Ton/GWh). Sehingga tidak heran jika jurnal internasional, Power Magazine, menempatkan PLTU TJB sebagai 10 PLTU terbaik di dunia dalam pengurangan pencemaran udara.
Tidak hanya itu, program pemanfaatan limbah sisa pembakaran batu bara (ash) menempatkan PLTU TJB menduduki peringkat ketiga di antara perusahaan listrik berbahan bakar batu bara terbesar di dunia sebesar 66 persen dibawah J Power – Jepang (97 persen) dan EON – Jerman (88 persen) serta mengungguli perusahaan listrik sebesar Fortum – Finlandia (48 persen), AEP – Australia (36 persen), dan Delta Electric Power (18 persen). Sedangkan pemanfaatan limbah gypsum PLTU TJB berada di peringkat pertama dunia dengan jumlah limbah termanfaatkan 100 persen. Unggul atas J Power – Jepang (99,9 persen), Fortum – Finlndia (99 persen), East West Power – Korea (98 persen), dan EON – Jerman (97 persen).
Penghargaan Proper juga menuntut perusahaan tidak hanya concern di operasional saja, namun juga aspek pemberdayaan masyarakat. Terbukti PLTU TJB menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah untuk program Community Development di tahun 2014.
Posting Komentar