PT PLN (Persero) dalam waktu dekat akan memprioritaskan penggantian mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau PLTD menjadi Pembangkit Listrik Listrik Tenaga Gas (PLTG). Selain lebih ramah lingkungan, pemakaian gas lebih murah dibandingakan memakai bahan bakar minyak.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) banyak dipakai di wilayah Sumatera, Pihaknya memprioritaskan untuk mengganti PLTD menjadi pembangkit listrik tenaga gas agar lebih hemat.
"Untuk wilayah yang sudah bisa dijangkau jaringan transmisi PLN, penggunaan PLTD segera dihentikan dan akan disambungkan dengan jaringan PLN. Ini upaya yang akan ditempuh untuk mengefisiensi biaya operasi karena tidak ada kenaikan tarif listrik seperti yang sudah ditetapkan pemerintah," kata Made kepada Kompas, Kamis (28/12) di Jakarta.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengumumkan , tidak ada kenaikan tarif listrik sampai akhir Maret 2018. Dengan demikian, tarif listrik nonsubsidi masih tetap Rp 1.467,28 per kilowatt-jam (kWh). Selain tarif listrik, harga premium dan solar bersubsidi dinyatakan tetap. Alasan pemerintah tak menaikan tarif listrik dan harga BBM adalah untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Kas PLN masih cukup kuat walaupun tak ada kenaikan tarif listrik di saat harga energi primer, yaitu batubara, terus naik akhir-akhir ini. Apa-apa saja yang bisa diefisienkan segera dieksekusi," ujar Made.
Posting Komentar