PLN sebagai BUMN terbesar di Indonesia
tentu membutuhkan Strategi Komunikasi
yang sangat baik, perlu dibangun inte-
grasi komunikasi antar Regional PLN
demi mendukung Kinerja PLN yang lebih
baik. Hal ini menjadi salah satu tujuan
diadakannya Workshop Komunikasi Re-
gional Batch 2, di Yogyakarta pada 25 -
26 Agustus 2016.
Bertempat di PLN Area Yogyakarta,
Workshop yang digelar Satuan Komu-
nikasi Korporat ini menghadirkan Unit
PLN Regional se Jawa -Bali dan Anak Perusahaan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat, I Made Suprateka menjelaskan bahwa Komunikasi merupakan salah satu unsur keberhasilan sebuah perusahaan, sebaik apapun kinerja sebuah perusahaan, jika tidak memiliki strategi komunikasi yang baik, maka perusahaan tersebut tidak dapat berkembang. “PLN terus bekerja keras demi mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Indonesia, kita telah melakukan Kerja Nyata, mari kita tunjukkan Kerja Nyata tersebut kepada Indonesia, kepada Dunia.” Jelas Made.
“Ini Baru Kerja Nyata” lanjut Made mengutip perkataan Presiden Joko Widodo kunjungan kelistrikannya ke Nias beberapa waktu lalu. “Bahkan Presiden saja mengatakan PLN sudah Kerja Nyata, lalu tunggu apa lagi? Mari rekan rekan Humas, kita Komunikasikan Kerja Nyata
tersebut.”
Sementara itu Plt. Sekretaris Perusahaan, Bambang Dwiyanto menyampaikan paparan tentang Keterbukaan Informasi Publik. Bambang menjelaskan bahwa Pengungkapan informasi secara
lengkap, akurat dan tepat waktu merupakan salah satu prinsip dasar transparansi dalam GCG, namun setiap perusahaan memiliki informasi yang bersifat rahasia dan masuk dalam kategori informasi yang dikecualikan, termasuk PLN. Informasi yang dikecualikan tersebut harus ditetapkan melalui uji
konsekuensi yang melibatkan berbagai divisi di PLN.
Workshop ini juga menghadirkan Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat, Octo Lampito yang menjelaskan tentang teknik menjaga hubungan dengan media. Selain itu hadir pula pakar marketing komunikasi, Yuswohady yang membahas tentang pentingnya identitas perusahaan.
Dalam Workshop juga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang beberapa topik seperti Skala Maturitas, Riset Komunikasi, Perencanaan Program dan Anggaran Komunikasi, Pengelolaan Hubungan dengan Media Massa, Pelaksanaan Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, dan Pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik.
Diharapkan hasil dari FGD ini dapat menyempurnakan konsep Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan yang sedang dipersiapkan bagi para pengelola fungsi komunikasi di PLN.
tentu membutuhkan Strategi Komunikasi
yang sangat baik, perlu dibangun inte-
grasi komunikasi antar Regional PLN
demi mendukung Kinerja PLN yang lebih
baik. Hal ini menjadi salah satu tujuan
diadakannya Workshop Komunikasi Re-
gional Batch 2, di Yogyakarta pada 25 -
26 Agustus 2016.
Bertempat di PLN Area Yogyakarta,
Workshop yang digelar Satuan Komu-
nikasi Korporat ini menghadirkan Unit
PLN Regional se Jawa -Bali dan Anak Perusahaan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat, I Made Suprateka menjelaskan bahwa Komunikasi merupakan salah satu unsur keberhasilan sebuah perusahaan, sebaik apapun kinerja sebuah perusahaan, jika tidak memiliki strategi komunikasi yang baik, maka perusahaan tersebut tidak dapat berkembang. “PLN terus bekerja keras demi mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Indonesia, kita telah melakukan Kerja Nyata, mari kita tunjukkan Kerja Nyata tersebut kepada Indonesia, kepada Dunia.” Jelas Made.
“Ini Baru Kerja Nyata” lanjut Made mengutip perkataan Presiden Joko Widodo kunjungan kelistrikannya ke Nias beberapa waktu lalu. “Bahkan Presiden saja mengatakan PLN sudah Kerja Nyata, lalu tunggu apa lagi? Mari rekan rekan Humas, kita Komunikasikan Kerja Nyata
tersebut.”
Sementara itu Plt. Sekretaris Perusahaan, Bambang Dwiyanto menyampaikan paparan tentang Keterbukaan Informasi Publik. Bambang menjelaskan bahwa Pengungkapan informasi secara
lengkap, akurat dan tepat waktu merupakan salah satu prinsip dasar transparansi dalam GCG, namun setiap perusahaan memiliki informasi yang bersifat rahasia dan masuk dalam kategori informasi yang dikecualikan, termasuk PLN. Informasi yang dikecualikan tersebut harus ditetapkan melalui uji
konsekuensi yang melibatkan berbagai divisi di PLN.
Workshop ini juga menghadirkan Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat, Octo Lampito yang menjelaskan tentang teknik menjaga hubungan dengan media. Selain itu hadir pula pakar marketing komunikasi, Yuswohady yang membahas tentang pentingnya identitas perusahaan.
Dalam Workshop juga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang beberapa topik seperti Skala Maturitas, Riset Komunikasi, Perencanaan Program dan Anggaran Komunikasi, Pengelolaan Hubungan dengan Media Massa, Pelaksanaan Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, dan Pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik.
Diharapkan hasil dari FGD ini dapat menyempurnakan konsep Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan yang sedang dipersiapkan bagi para pengelola fungsi komunikasi di PLN.
Posting Komentar