Pasca musibah banjir bandang yang terjadi di Garut dan Sumedang pada Selasa lalu (20/9), PLN terus melakukan upaya pemulihan listrik. Hal ini dilakukan dengan mengerahkan sedikitnya 70 pegawai untuk menormalkan pasokan listrik di lokasi yang padam.
Di wilayah PLN Area Garut sendiri ada enam gardu, empat Tiang Tegangan Menengah (TTM), dan 25 Tiang Tegangan Rendah (TTR) roboh tergerus air. Selain itu, sebanyak 40 buah kWh meter rusak. Hal ini menyebabkan 1.467 pelanggan PLN di Kampung Sukasenang Desa Bayonets, Kampung. Cikarokrok, dan Kampung Cimacang Desa Tarogong mengalami pemadaman.
“PLN terus melakukan perbaikan. Hingga saat ini, PLN berhasil menormalkan gardu, TTM dan 24 TTR tersebut. Tinggal satu jurusan Tegangan Rendah lagi yang belum normal. J urusan ini melayani 300 pelanggan,” ungkap Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi.
Sementara itu, di wilayah PLN Area Sumedang tidak ada gardu yg terkena longsor, hanya satu TTM patah. Selain itu, dari sembilan gardu yang sempat padam sore kemarin, ada satu gardu dengan 271 pelanggan yang belum dapat dipulihkan. Pemulihan akan dilaksanakan setelah mendapat izin dari kepolisian.
PLN Peduli Salurkan Bantuan Rp 400 juta
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami musibah, PLN membagikan 300 paket sembako dan keperluan sehari-hari ke pusat pengungsian di GOR Tadjimalela, Sumedang.
Selain itu, di wilayah Area Garut telah didirikan posko kesehatan yang bekerja sama dengan Lazis PLN dan memberikan 400 paket makan.
Pada Rabu (21/9), Program tanggap darurat PLN berada di lokasi untuk pemulihan kondisi kelistrikan dan bersama LAZIS PLN memberikan bantuan penyediaan makan siang dan makan malam, pengobatan gratis, penyediaan makanan bayi, selimut, perlengkapan sholat dan baju wanita.
Kamis (22/9), Tim relawan PLN bergerak ke lokasi dengan membawa perlengkapan posko (genset, alat penerangan, kendaraan serta tim medis/dokter beserta obat-obatan) dan membawa 1.000 paket makanan (mie instan, sarden, gula, minyak goreng, makanan bayi, susu anak), 1.000 paket perlengkapan pengungsi (selimut, baju lengan panjang, tikar, kaos tangan panjang, pakaian anak, minyak kayu putih, perlengkapan mandi), dan sleeping bag secukupnya.
Paket bantuan akan didistribusikan ke empat titik lokasi pengungsian (Cimacan 500 paket, Paminggir 150 paket, Leuwidaun 150 paket, Dirgahayu 100 paket, Pinggir Sari 100 paket dengan perkiraan total bantuan Rp 400 juta).**
Di wilayah PLN Area Garut sendiri ada enam gardu, empat Tiang Tegangan Menengah (TTM), dan 25 Tiang Tegangan Rendah (TTR) roboh tergerus air. Selain itu, sebanyak 40 buah kWh meter rusak. Hal ini menyebabkan 1.467 pelanggan PLN di Kampung Sukasenang Desa Bayonets, Kampung. Cikarokrok, dan Kampung Cimacang Desa Tarogong mengalami pemadaman.
“PLN terus melakukan perbaikan. Hingga saat ini, PLN berhasil menormalkan gardu, TTM dan 24 TTR tersebut. Tinggal satu jurusan Tegangan Rendah lagi yang belum normal. J urusan ini melayani 300 pelanggan,” ungkap Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi.
Sementara itu, di wilayah PLN Area Sumedang tidak ada gardu yg terkena longsor, hanya satu TTM patah. Selain itu, dari sembilan gardu yang sempat padam sore kemarin, ada satu gardu dengan 271 pelanggan yang belum dapat dipulihkan. Pemulihan akan dilaksanakan setelah mendapat izin dari kepolisian.
PLN Peduli Salurkan Bantuan Rp 400 juta
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami musibah, PLN membagikan 300 paket sembako dan keperluan sehari-hari ke pusat pengungsian di GOR Tadjimalela, Sumedang.
Selain itu, di wilayah Area Garut telah didirikan posko kesehatan yang bekerja sama dengan Lazis PLN dan memberikan 400 paket makan.
Pada Rabu (21/9), Program tanggap darurat PLN berada di lokasi untuk pemulihan kondisi kelistrikan dan bersama LAZIS PLN memberikan bantuan penyediaan makan siang dan makan malam, pengobatan gratis, penyediaan makanan bayi, selimut, perlengkapan sholat dan baju wanita.
Kamis (22/9), Tim relawan PLN bergerak ke lokasi dengan membawa perlengkapan posko (genset, alat penerangan, kendaraan serta tim medis/dokter beserta obat-obatan) dan membawa 1.000 paket makanan (mie instan, sarden, gula, minyak goreng, makanan bayi, susu anak), 1.000 paket perlengkapan pengungsi (selimut, baju lengan panjang, tikar, kaos tangan panjang, pakaian anak, minyak kayu putih, perlengkapan mandi), dan sleeping bag secukupnya.
Paket bantuan akan didistribusikan ke empat titik lokasi pengungsian (Cimacan 500 paket, Paminggir 150 paket, Leuwidaun 150 paket, Dirgahayu 100 paket, Pinggir Sari 100 paket dengan perkiraan total bantuan Rp 400 juta).**
Posting Komentar